MENGEMBANGKAN MENGUJI DAN
MELUNCURKAN PRODUK DAN JASA BARU
Disusun Oleh :
1.
Uswatun Khasanah 11.0102.0063
2.
Ulfiana Melani 11.0102.0064
3.
Siti Masruroh 11.0102.0070
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2012/2013
PENDAHULUAN
Dalam
kenyataan pasar banyak sekali produk yang tidak dapat bertahan sangat lama
sehingga menjadi perhatian manajemen dalam perusahaan. Masalah yang
demikian akan menjadi salah satu tantangan yang cukup besar bagi perencanaan
pemasaran karena mereka dipaksa untuk melahirkan dan mengembangankan gagasan
tentang produk baru sekaligus memasarkannya dengan sukses.Berkaitan dengan
perencanaan produk baru, jika perusahaan ingin bergerak kearah sana maka dapat
ditempuh dengan dua metode yaitu :
1. Akuisisi
2. Pengembangan
produk baru
Apabila
perusahaan memilih akusisi, masalah perencanaan ini dapat ditempuh dengan
tiga bentu, yaitu:
1.
Akuisisi perusahaan
Perusahaan
menyusun rencana akusisi perusahaan termasuk penelitian mengenai perusahaan-perusahaan
yang lebih kecil dan memiliki lini produk yang menarik.
2.
Akuisisi paten
Perusahaan
bisa mengusahakan akusisi paten yaitu pengalihan atau pembelian hak atas
produk-produk baru dari
3. Akusisi Lisensi
Akusisi
ini dimaksudkan agar perusahaan dapat memproduksi berbagai produk.
Semua
bentuk akusisi di atas menunjukkan bahwa perusahaan sama sekali tidak
mengupayakan pengembangan produk baru mereka hanya mengambil alih hak
memproduksi.
Apabila perusahaan
memilih alternative kedua yaitu mengembangkan produk baru maka bisa ditempuh
dengen dua bentuk pokok, yaitu melalui:
1.
Pengembangn produk
intern.
Dalam
menjalankan pengembangan produk baru intern dilakukan dengn membentuk bagian
penelitian dan pengembangan sendiri.
2.
Pengembangan produk
baru dengan kontrak.
Dalam
pengembangan produk ini dilakukan dengan menyewa jasa peneliti atau biro
pengembangan prosuk yang indepeden agar menyiapkan segalanya
mengenai produk tertentu yang dikehendaki perusahaan.
GOLONGAN PRODUK BARU
Menurut Booz Allen dan Hamilton yang diterjemahkan oleh Djaslim
Saladin (2002;107) terdapat enam golongan di dalam pengembangan produk, yaitu :
1. Produk
baru bagi dunia, yaitu produk yang diciptakan pasar yang baru sama sekali
2. Lini
pengembangan produk baru yaitu lini produk yang benar-benar baru pertama kali
dipasarkan oleh perusahaan
3. Tambahan
Lini Produk yang sudah ada, perusahaan menambah lini produk yang sudah ada
4. Merevisi
pasar yang sudah ada, yaitu penyempurnaan produk yang sudah ada sehingga memberikan
nilai yang lebih tinggi atau mengganti dengan produk yang baru
5. Penempatan
kembali, yaitu memposisikan kembali para segmentasi produk yang sudah baru atau
yang sudah ada
6. Penekanan
biaya, yaitu produk dengan penampilan yang sama, tetapi melalui biaya yang
rendah.
DILEMA PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Beberapa sebab yang bisa mengakibatkan makin sulitnya keberhasilan pengembangan produk baru dimasa yang akan datang,bisa diulas seperti berikut:
1.
Kurangnya gagasan pada jenis tertentu: Beberapa ilmuwan
menyatakan sedikinya teknologi baru yang setaraf dengan penemuan mobil
,televisi, dan obat-obatan yang mujarab.
2.
Pasar yang terpecah-pecah: persaingan yang tajam menyebabkan
pasar yang terpecah-pecah. Perusahaan terpaksa mengarahkan produk barunya pada
segmen yang lebih sempit.
3.
Kendala sosial dan pemerintah: produk baru harus memenuhi
persyaratan umum seperti keselamatan konsumen dan tidak mencemari lingkungan.
Peraturan-peraturan pemerintah menyebabkan lambatnya pembaruan pada di beberapa
industri.
4.
Mahalnya proses pengembangan produk baru: biaya pengembangan
dan peluncuran untuk masing-masing produk akan meningkat tinggi terutama pada
laju inflasi saat ini,yang nyata pada biaya-biaya produksi,periklanan dan
distribusi.
5.
Kurangnya modal: kebanyakan perusahaan tidak mampu
mengumpulkan dana yang diperlukan bagi penelitian untuk inovasi yang
sesuangguhnya.
6.
Pendeknya rentang waktu menyelesaikan produk: tidak sedikit
pesaing yang mungkin saja mendapat gagasan yang sama pada saat yang sama pula.
Perusahaan-perusahaan jepang melihat tantangan ini sebagai “mencapai kualitas
yang lebih baik dengan harga yang paling murah dan lebih cepat dari
pesaingnya”.
7.
Pendeknya masa manfaat bagi produk yang berhasil: Bila suatu
produk baru berhasil dipasar, para pesaing dengan cepat akan menirunya,
sehingga dengan demikian memperpendek daur hidup produk tadi.
Ada 2 hal besar yang harus diperhatikan untuk berhasilnya suatu pemasaran produk baru.
a)
Pengelolaan Organisatoris Yang Efektif
Manajemen puncak seharusnya menetapkan kriteria yang
jelas dalam hal gagasan produk barunya. Booz, Allen & Hamilton merumuskan 6
peran strategis pokok yang diharapkan atas produk barunya ( angka persen
menunjukkan besarnya peranan produk):
·
mempertahankan posisi sebagai pembaharu produk (46 %)
·
mempertahankan pangsa pasar (44 %)
·
meletakkan dasar bagi pasar baru mendatang (37%)
·
menduduki lebih dulu satu segmen pasar (33%)
·
menggarap kemajuan teknologi dengan cara yang lebih baru
(27%)
·
memanfaatkan kekuatan-kekuatan dibidang distribusi (24%)
Suatu faktor utama untuk melaksanakan pengembangan produk baru dengan efektif adalah dengan menyusun struktur organisasi yang ampuh. Dalam hal ini, prusahaan bisa membentuk struktur dengan beberapa cara sebagai berikut:
1.
Manajer produk : banyak perusahaan menyerahkan masalah
pengembangan produk baru pada manajer produknya. Ternyata cara ini mengandung
kelemahan. Kesibukan manajer produk dalam mengelola lini produk yang sudah ada
mengakibatkan kecilnya perhatian pada pengembangan produk baru.
2.
Manajer produk baru: dalam struktur organisasi General Foods
dan Johson & Johson terdapat jabatan manajer produk baru yang bertanggung
jawab kepada manajer kelompok produk. Manfaat besar dari jabatan ini adalah
bahwa fungsi pengembangan produk diletakkan pada tempat yang lebih
professional.
3.
Komite produk baru: kebanyakan perusahaan memiliki komite
semacam ini dalam organisasinya. Komite ini berada pada jenjang tinggi dan
bertugas membahas usulan-usulan mengenai produk baru serta bukannya berfungsi
sebagai semacam koordinator, komite ini akhirnya yang memutuskan diteruskan
tidaknya suatu rencana produk baru.
4.
Departemen produk baru : Departemen seperti ini sering
dibentuk oleh perusahaan yang besar
manajer dari departemen ini memiliki wewenang yang cukup besar dan
bertanggung jawab penuh serta pada manajemen puncak
5.
Tim (venture team) produk baru: perusahaan-perusahaan seperti
Dow dan General Mills menyerahkan kegiatan pokok dalam pengembangan produk baru
kepada satu tim. Tim ini merupakan gabungan dari beberapa departemen
operasional dan diserahi tugas menyiapkan produk baru sampai jadi dan
dipasarkan.
Menurut Kotler,
langkah-langkah penting dalam pengembangan produk yang terlihat dalam gambar
dibawah ini :
1)
Pemunculan gagasan (idea generation)
Pengembangan baru
dimulai dengan penelitian terhadap berbagai gagasan produk baru.
Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan konsumen
sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan
produk baru.
·
Sumber Gagasan Produk
Baru
Sesungguhnya gagasan mengenai produk
baru bisa digali dari berbagai pihak : pelanggan, ilmuwan, pesaing, salesman
perusahaan, distributor maupunpihak manajemen puncak. Konsep pemasaran secara
sederhana mengatakan bahwa keinginan dan kebutuhan konsumen merupakan sumber
yang paling masuk akal dalam tahap penggalian gagasan produk baru.
·
TeknikMenghasilkan
Gagasan
Gagasan cemerlang merupakan hasil
perpaduan dari ilham, keringat dan teknik. Berikut ini ada sejumlah teknik
kreatifitas yang bisa membantu menhasilkan gagasan yang baik.
o Daftar
perincian attribut: atribut utama produk yang dirinci dan kemudian
masing-masing attribut tersebut dimodifikasi untuk menghasilkan barang yang
telah disempurnakan. Contoh: obeng. Atribut obeng: batang panjang bundar dari
baja, pegangan kayu, berfungsinya dengan berputar, digerakkan dengan tenaga
manusia.
o Hubungan
Terpaksa/Forced Relationship: beberapa barang disusun daftarnya dan masing
masing barang dipertimbangkan dalam hubunganya dengan barang lainnya. Contoh:
daftar yang diperlukan sebuah meja satu set televisi, komputer, mesin
photocopydan sebagainya sehingga sebuah meja yang penuh dengan peralatan
elektronik dengan desain mirip seperti dalam kokpit seorang pilot.
o Analisis
Morfologis: morfologi berarti struktur, dan metode ini berkisar untuk
mengidentifiskasikan dimensi struktur suatu permasalahan dan membahas hubungan
antar dimensi tadi. Contoh: memindahkan sesuatu dari satu tempat ketempat lain
dengan kendaraan bertenaga. Dimensi dimensi yang pokok adalah jenis kendaraan
,dan sumber tenaga.
o Identifikasi masalah/
kebutuhan: ketiga teknik diatas sama sekali tidak melibatkan masukan dari
konsumen untuk menghasilkan gagasan. Sebaliknya teknik identifikasi masalah
diawali dengan konsumen. Contoh : suatu perusahaan memaparkan produknya lalu
mewawancarai koresponden dan menanyakan apakah mereka merasa sangat pua,
sedikit kecewa, kecewa atau sangat kecewa bila mereka menjawab kecewa
perusahaan tersebut akan bertanya kepada korespoden tersebut untuk memaparkan
kekecwaan mereka terhadap produk tersebut.
2) Penyaringan
gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan
adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan menghilangkan gagasan
buruk sedini mungkin.
Dalam tahap penyaringan
ada 2 jenis kesalahan yang harus dihindari
- Membuang
(drop error)
- Jalan
terus (go error)
3) Pengembangan
dan pengujian konsep (concept development and testing)
Suatu
ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya dikembangkan menjadi
beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini, konsep produk berbeda dengan
gagasan produk dan citra produk. Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi
kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar.
Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam
istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah
gambaran khusus yang diperoleh dari produk nyata atau calon produk.
Sarana menilai gagasan
produk baru
• Kebanyakan
perusahaan menuntut para manajernya untuk menyampaikan gagasan-gagasan mengenai
produk baru dalam suatu formulir standar yang kemudian akan ditinjau lagi oleh
satu tim khusus. Dalam formulir tersebut dicantumkan apa dan bagaimana produk
itu, siapa pasar sasarannya, tingkat persaingan perkiraan kasar mengenai luasnya
pasar, harga, kapan dan berapa biaya pengembangan yang dibutuhkan, biaya
produksi serta tingkat keuntungan yang sekiranya akan diperoleh .
4) Pengembangan
strategi pemasaran (marketing strategy development)
Pernyataan
strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan produk ke
pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar
sasaran, penempatan produk yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar,
serta sasaran keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian
kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk yang
direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama.
Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta
sasaran keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
5) Analisis
usaha (business analysis)
Bila
manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran, perusahaan
bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu. Manajemen harus menilai
penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah mereka telah
memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa bergerak maju ke
langkah pengembangan produk.
• Memperkirakan
jumlahpenjualan
Pihak
manajemen semestinya memperkirakan apakah nilai penjualan cukup besar agar bisa
menghasilkan keuntungan yang memuaskan . Sebaliknya dipelajari sejarah penjualan dan apa yang telah
terjadi pada produk sejenis serta apa
pendapat pasar mengenai produk tersebut.
• Memperkirakan
jumlah penjualan perdana
Langkah
pertama yang harus dibuat adalah
menghitung perkiraan jumlah penjualan
perdana (yang pertama kali dilakukan atas produk baru tersebut).
• Memperkirakan
jumlah penjualan penggantian
Satu
hal yang perlu dilakukan oleh pihak manajemen dalam langkah ini adalah
melakukan penelitian mengenai distribusi-usia-bertahan ( survival-age-distriution).
• Memperkirakan
jumlah penjualan ulang.
Bila
produk baru merupakan jenis barang yang akan sering dibeli, maka perusahaan harus juga menghitung
berapa jumlah penjualan ulang .
• Memperkirakan
biaya dan laba
Biaya
ini dihitung oleh bagian penelitian dan
pengembangan, bagian produksi, pemasaran dan keuangan .
6)
Pengembangan produk (product development)
Bila
konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju riset dan
pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik. Bagian
riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik dari
konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk
dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
7)
Pengujian pasar (market testing)
Pengujian
pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran diperkenalkan kepada kalangan
konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur
mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasar yang
dimilikinya.
8)
Komersialisasi
Tahap
komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran
(launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan suatu produk,
perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana produk
baru tersebut akan diluncurkan ke pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar